Thursday, June 5, 2014

Pattaya, Wisata Malam Para Pria.

Mengunjungi kota Bangkok tidak lengkap rasanya jika tidak menyempatkan mampir ke kota terdekat yaitu Pattaya. Kota Pattaya berlokasi paling dekat dengan Bangkok ini memang terkenal dengan surga fantasi laki-laki. Saya juga heran saking terkenalnya Pattaya ini membuat beberapa orang menyamakannya dengan Jalan Legian di Bali. Berjarak lebih kurang 165 KM ke arah tenggara kota Bangkok perjalanan menempuh kurang lebih 2.5 jam.

Di Pattaya tak susah mencari penginapan. Sebagai kota wisata sebagian besar kawasan pantai ini memang dibangun sejumlah hotel berbintang atau losmen biasa yang berjejer sepanjang jalan. Tarifnya tergantung yang anda mau, mulai dari yang termurah sekitar 600 THB (200 ribu) sampai berjuta-juta ada di Pattaya. Kebetulan hotel tempat saya menginap dekat dengan pantai sehingga mudah bagi saya untuk pergi keluar menikmati suasana Pattaya. Sebagian besar Pattaya akan terasa kehidupannya menjelang malam,karena pada siang hari kondisi jalanan akan terlihat lengang karena faktor cuaca yang sangat terik. Sehingga banyak turis yang menghabiskan waktu petualangan di Pattaya dimulai di sore hari dengan berjemur di bibir pantai, berenang dan berjogging kemudian lanjut pada malam hari dengan berpesta. Nah untuk urusan pesta, Pattaya adalah surganya seperti yang saya sebutkan sebelumnya bahwa kota ini memang dominan untuk memenuhi hasrat dan fantasi laki-laki.Jadi kalau perempuan rasanya saya sarankan tidak usah mampir mending cari kota lain hehehehe *just kidding…
Dibandingkan dengan Bali
Dibandingkan pantai Kuta atau pantai Legian di Bali, pantai Pattaya tak begitu menarik. Karena lautnya sangat tenang dengan ombak kecil yang tak bisa dijadikan lokasi surfing. Di sepanjang pantai Pattaya hanya tersedia beberapa lokasi berenang yang diberi pembatas milik beberapa pengelola. Pasir pantainya tidak terlalu halus namun bersih dan banyak tersedia tukang pijat serta penyewaan lokasi berjemur lengkap dengan payung pantai dan alas tidur.  Bagi yang ingin eksplorasi pulau-pulau terdekat juga tersedia kapal nelayan yang akan mengantar turis bersnorkelling atau berenang dekat pulau.


Nah menjelang malam, lokasi pedestrian dekat pantai yang memang dibuat sangat lebar mulai terlihat banyak wanita menjajakan diri.  Di Pattaya terkenal dengan lokasi prostitusinya, bahkan saya sempat melihat beberapa PSK tengah diangkut dan ditangkapi petugas. Saya sendiri heran kenapa mereka ditangkap sedangkan dilokasi pantai lain sepanjang jalan tidak? Mendapatkan perempuan di Pattaya sama sekali tidak sulit. Tak perlu khawatir jika anda tidak tinggi, tidak ganteng, tidak cakep bahkan jelek, gendut, pendek semua itu tak menjadi masalah. Ungkapan yang terkenal di Pattaya adalah No Money No Honey. Sehingga yang mencari adalah perempuan. Cukup duduk sendiri ditepi pantai nanti akan ada beberapa perempuan yang menggoda dengan pakaian yang mini dan terlihat seronok.
Walking Street
Di Pattaya ada lokasi jalan yang sangat terkenal yaitu Walking Street berada pada ujung dekat dengan landmark tulisan Pattaya City. Nah di lokasi ini dengan mudah kita melihat Pattaya yang sebenarnya. Ratusan bar,cafe,diskotik dan pub berjejer sepanjang jalan. Sebagian besar diisi oleh PSK. Memasuki kawasan ini harus banyak-banyak istigfar atau sama sekali tinggalkan jika tidak sanggup melihat suasana kehidupan seks yang sudah dikomersialisasi. Deretan bar tadi didepannya akan banyak berdiri wanita yang memakai plang papan nama besar dengan tarif tercetak jelas. Kebanyakan bar menawarkan A Go Go yaitu sejenis tarian strip tease. Nah ada juga bar ataupun club yang menampilkan wanita dengan pakaian yang supermini meliuk-liuk akrobatik di balik kaca depan bar dengan bergantungan pada media sebuah besi. Ah banyak kisah yang saya dengar dan lihat sepanjang walking street yang tak bisa diceritakan secara detil disini.
Untung saja saya dan teman-teman hanya sekedar mampir untuk melihat dan pengen tahu. Selebihnya kami hanya bisa menahan diri untuk segera cabut dari keramaian jalan tersebut yang membentang kurang lebih 2 km. Satu lagi yang paling terkenal dari Pattaya adalah penampilan para lady-boys yang memang sangat mirip dengan perempuan sungguhan. Saya berkesempatan menyaksikan kabaret mereka di Teater Alcaraz. Tadinya saya tak mau membeli tiket karena berfikir bahwa pertunjukan ini tidak aman karena akan banyak unsur seks-nya. Ternyata tidak!


 
Pertunjukan kabaret yang dilakukan oleh para Ladyboys ini sungguh menghibur. Menampilkan banyak tarian dan lagu tradisional dari kebudayaan Asia dan Dunia. Mereka tampil dengan sangat baik dengan perpaduan unsur musik dan tarian yang sangat megah dan menawan.  Termasuk saat mewakili Asia Tenggara rumah adat Minang yaitu Bagonjong ditampilkan dengan serangkaian tarian lain dari Asia, Amerika dan Eropa.

Pattaya sendiri pada awalnya merupakan desa nelayan biasa. Kawasan ini kemudian berubah menjadi tujuan wisata sejak kehadiran 100 serdadu Amerika pada tanggal 26 April 1961 yang memerlukan rehat setelah menyelesaikan perang Vietnam. Namun tak menyangka sejak saat itu Pattaya mulai terkenal dengan gegap gempita, hingar-bingar, ladyboys dan PSK. Pattaya sendiri terkenal akan turis asal Russia yang mendominasi keberadaannya di sebagian besar lokasi. Tak heran bila kita akan banyak menjumpai bar bertuliskan aksara Cyrillic (Russia).

Pantai Jomtien
Dua kawasan pantai kondangnya adalah Pantai Festival dan Pantai Jomtien yang menjadi tempat favorit bagi pengunjung untuk bermalas-malasan. Diperkirakan setiap tahun Pattaya selalu kebanjiran turis sekitar 4 juta orang dari 11 juta pengunjung rata-rata ke Thailand. Nah industri pariwisata Pattaya memang sebagian besar berasal dari kehidupan malam dengan wanita-wanitanya. Para wanita ini sendiri merupakan penduduk asli Thailand yang berasal dari Propinsi Issan di sebelah Thailand Utara, yaitu propinsi yang paling miskin di negara Gajah Putih.Faktamenarik yang didapatkan adalah dari sekitar 1 juta penduduk Pattaya kurang lebih 30 ribu warganya merupakan PSK.


 Saya sendiri hanya menghabiskan satu malam di Pattaya. Saya tak tahu kehidupan apa yang terjadi diluar sana saat saya tertidur jam 11 malam. Rasanya kota ini seperti kota dengan waktu terbalik. Sepanjang malam sampai pagi terlihat begitu menggairahkan namun saat pagi ketika matahari mulai bersinar sangat sepi. Kesempatan tersebut saya gunakan untuk merasakan udara segar dengan berjogging di sekitar bibir pantai. Lumayan sepi dan menyenangkan juga berlari di bibir pantai.



 

No comments:

Post a Comment